Minggu, 30 September 2018

Analisis Jurnal : Palliative Care pada Pasien HIV/AIDS


Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui pencegahan dan pemulihan penderitaan pasien dengan identifikasi dini (WHO). Di Indonesia, palliative care telah di kenal sejak tahun 1989 melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 604/MENKES/SK/IX/1989 tentang Program Pengendalian Kanker Nasional. Dengan adanya peraturan ini, pemerintah menciptakan 4 kelompok kerja, yang di antaranya berfokus pada pengembangan perawatan paliatif dan  manajemen nyeri untuk pasien kanker. Perawatan paliatif telah dimulai sejak tahun 1992 dan menjadi agenda pemerintah sejak tahun 2007 dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif (Lala, Wagey, & Loho, 2016).
Menurut Julia E. Kasl-Godley, Deborah A. King, dan Timothy E. Quill (2014) dalam artikel Opportunities for Psychologists in Palliative Care, layanan palliative care interdisipliner bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien dan keluarga, serta mengurangi penderitaannya yang didukung dengan adanya pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran dalam memberikan perawatan secara efektif. Pada perawatan primer, kontribusi berfokus pada transformasi penyampaian informasi kesehatan. Evaluasi praktik terbaik mencakup integrasi kesehatan mental.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lala, Wagey, & Loho (2016) dalam jurnal yang berjudul “Evaluasi Penanganan Kanker Serviks di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2014” menggunakan jenis penelitian deskriptif retrospektif pada pasien kanker serviks di bagian Obstetri Ginekologi memperlihatkan penanganan yang paling banyak ialah terapi paliatif (66,7%). Terapi ini bertujuan sebagai terapi simtomatik dalam mengatasi gejala yang memperburuk kualitas hidup pasien dan keadaan umum pasien, terutama pada pasien stadium akhir. Indikasi dari pemberian terapi berdasarkan stadium dan kondisi pasien.
Teknik pendekatan dengan menggunakan perawatan paliatif diberikan kepada pasien-pasien terminal atau tahap akhir. Perawatan paliatif bersifat terapi suportif, sehingga bukan sebagai suatu upaya penyembuhan, melainkan untuk meringankan penderitaan klien secara holistik, baik dari segi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual agar dapat menerima kondisinya dan merasa nyaman. Perawatan ini tidak berfokus kepada peningkatan kondisi fisik klien, akan tetapi lebih menekankan kepada dukungan dan pemberian informasi bagi klien maupun keluarga. Oleh karena itu, paliatif care yang kini berkembang tidak terbatas pada perawatan di rumah sakit, namun meluas sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Beberapa penyakit yang umumnya mendapatkan perawatan paliatif, ialah HIV/AIDS, kanker, diabetes mellitus, dan lain-lain.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu kondisi virus menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh individu. Sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu sindrom atau kumpulan dan gejala penyakit yang diakibatkan oleh retrovirus yang menyerang sistem pertahanan tubuh. HIV/AIDS adalah satu di antara penyakit dengan persebaran yang cepat dan prevalensinya tinggi. Permasalahan yang masih sering terjadi yaitu rendahnya deteksi dini pada kasus HIV. Hal ini mengakibatkan penemuan kasus pada tahap AIDS akan memperburuk prognosis pasien.
Angka kejadian HIV di Indonesia pada tahun 2013 hingga 2015 secara berurut-turut, yaitu 29.037, 32.711, dan 30.935 (Kemenkes RI, 2016). Sedangkan kejadian pada kasus AIDS pada tahun 2013 hingga 2015, yaitu 11.682; 7.864, dan 6.373. Prevalensi faktor risiko penularan kasus HIV/AIDS terbanyak, yaitu melalui heteroseksual (58,7%), penasun (17,9%), perinatal (2,7%), dan homoseksual (2,3%) (Kemenkes RI, 2012). Higga kini, morbiditas dan mortalitas kasus HIV/AIDS semakin berkurang karena adanya suatu upaya pengendalian virologi dengan menggunakan antiretroviral yang diiringi perawatan paliatif, sehingga lebih memperpanjang hidup dan meningkatkan kualitas hidup klien (Lowther et al., 2014).
Selengkapnya klik disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kaos Kaki Jempol Tapak Hitam

Kaos Kaki Jempol _____________________________________________________ Bahan lembut, lentur, nyaman di kaki dan telapak hitam, jadi tidak mu...