Bismillahirrahmanirrahim…
Cinta… hadir tanpa
pernah diundang. Lantas, apa yang salah dari cinta? Bukankah hal yang fitrah
bagi setiap insan. Duh, temanya cinta lagi? Jadi gimana dong? Jika tidak sering
diingatkan, malah kelupaan. Trus, apa nggak boleh jatuh cinta? Yuk kita bahas.
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. Al-Isra)
Cinta merupakan satu di
antara tema yang tak lekang dimakan zaman. Tatkala rasa cinta mulai tumbuh pada
muda mudi, maka hanya ada dua pilihan, yaitu halalkan (menikah) atau lupakan.
Cinta ibarat dua sisi mata pedang, yang satu sisinya adalah berkah, sedangkan
sisi lainnya ialah fitnah, sehingga cinta memerlukan kesiapan dan persiapan.
So, sudah siapkah untuk jatuh cinta?
Cinta yang sesungguhnya
akan tercermin dalam perbuatan, bukan sekedar perkataan. Kalimat ini kerap
disalahartikan oleh sebagian muda mudi yang dimabuk kasmaran. Dilema masa kini,
kebanyakan cinta diagungkan dan pelanggaran dianggap suatu kewajaran. Katanya
sebagai bukti cinta, padahal jelas merusak hakikat cinta sesungguhnya.
Cinta sering
diorientasikan melalui romantika sepasang kekasih. Cinta memang butuh
pembuktian, namun melalui sebuah deklarasi yang telah diperintahkan oleh Allah,
yaitu akad. Maka dengan itu, pacaran yang haram akan menjadi halal, justru
menjadi jembatan menuju ridho Allah. Adakalanya cinta yang halal menjadi
pengikat dari keingkaran akan nikmat-Nya.
“Sungguh, Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan
dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tiada
putus-putusnya.”
Nah, kini kembali pada
diri kita, apakah akan bersabar dengan memuliakan diri untuk tidak pacaran dan
menjaga kesucian? Atau tega merendahkan dan menghinakan diri dengan pacaran dan
terjerat dalam kemaksiatan? Setiap orang yang beriman, tentu akan memilih
bersabar atas dasar cinta terbesar kepada Rabbnya.
Betapa Islam begitu
indah, memuliakan perasaan cinta. Semua akan indah pada waktunya, ungkapan
bijak yang memang demikian adanya. Pacaran setelah nikah itu indah karena
leluasa untuk mengekspresikan cinta. So, sudah siap jatuh cinta?
Lydia
Yuniarsih (KKIA_FULDFK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar