Jumat, 06 Mei 2016

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK DAN AKTIVITAS FISIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sehat merupakan satu diantara parameter utama kehidupan yang makmur dan sejahtera. Definisi sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan seluruh badan dan bagian-bagiannya bebas dari sakit. Menurut UU kesehatan No.21 tahun 1992, sehat merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap individu untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut WHO (World Health Organization) / Badan Kesehatan Dunia, sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, maupun sosial dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa definisi sehat adalah keadaan terbebas dari penyakit secara fisik, mental, dan sosial sehingga seorang individu dapat melakukan aktivitas secara optimal (Arvianti, 2009).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan merupakan satu diantara unsur dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang berperan penting bagi pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, peningkatan ketahanan, daya saing bangsa, dan pembangunan nasional. Satu di antara upaya dalam pembangunan nasional adalah pembangunan kesehatan guna mencapai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk di Indonesia. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) mengatakan bahwa upaya pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencerminkan derajat kesehatan yang lebih tinggi (Adiningsih, 2011). Hal ini sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia dalam perwujudan dari unsur kesejahteraan demi mencapai standar kehidupan yang lebih optimal dalam berbagai bidang sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pada era globalisasi, pertumbuhan pembangunan di Indonesia sedang dihadapkan pada transisi epidemiologi, demografi, dan teknologi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam hal sosial ekonomi, lingkungan dan struktur penduduk yang mengakibatkan masyarakat mengadopsi gaya hidup dan budaya luar, serta belum memahami tentang pentingnya kesehatan. Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden), yaitu penyakit menular (PM) dan penyakit tidak menular (PTM). Beberapa pola hidup yang tidak sehat, diantaranya konsumsi makanan tinggi lemak dan kalori tanpa diiringi dengan aktivitas fisik untuk membakar lemak dan kalori di dalam tubuh. Selain itu, kebiasaan merokok, minum minuman keras, maupun mengonsumsi narkoba yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya PTM. Beberapa masalah kesehatan PTM, seperti penyakit rheumatic, diabetes mellitus, jantung, ginjal, stroke, dan lain-lain (Nuryati, 2009; Anugrah, Hasbullah, dan Suarnianti, 2013; Rahajeng dan Sulistyowati, 2011 dalam Aripin, 2015).
Dalam menciptakan kondisi sehat yang optimal diperlukan keseimbangan (balance) untuk menjaga kesehatan tubuh. Faktor determinan yang mempengaruhi derajat kesehatan seorang individu, antara lain fakor gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, dan budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya), dan fakor genetik (keturunan). Diantara beberapa faktor tersebut, faktor dominan yang sukar untuk ditanggulangi adalah faktor gaya hidup yang disusul dengan faktor lingkungan dikarenakan derajat kesehatan masyarakat dalam hal tersebut dipengaruhi oleh interaksi antar individu. Indikator gaya hidup sehat yang diutarakan oleh Becker (1979) dalam Notoatmodjo, mencakup makan dengan menu seimbang (appropriate diet), olahraga teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi narkoba dan minum-minuman keras, istirahat yang cukup, mengendalikan stress, dan perilaku lainnya yang bersifat positif bagi kesehatan (Arvianti, 2009)

Selengkapnya Klik di sini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kaos Kaki Jempol Tapak Hitam

Kaos Kaki Jempol _____________________________________________________ Bahan lembut, lentur, nyaman di kaki dan telapak hitam, jadi tidak mu...