Lydia Yuniarsih
Abstrak
Belakang : Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) terus meningkat. Komplikasi yang umum terjadi pada penyakit DM adalah diabetic foot ulcer (DFU). Lambatnya penanganan DFU akan berdampak pada peningkatan keparahan luka, sehingga mengganggu proses perbaikan luka. Hambatan penyembuhan luka disebabkan oleh berbagai faktor yang berisiko tinggi untuk berkembang menjadi luka kronis, amputasi, bahkan kematian. Tujuan : Untuk mengetahui status demografi, karakteristik luka, serta hubungan antara usia, saturasi oksigen, status infeksi, stress, dan riwayat terapi medikasi dengan hambatan penyembuhan DFU di Klinik Kitamura Pontianak. Metode : Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan desain cohort retrospektif. Sampel yang digunakan adalah 62 orang dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Gamma dan Somer’s, sedangkan analisis multivariat menggunakan model regresi logistik. Dasar pengambilan keputusan apabila nilai p < 0,05. Hasil : Hasil analisis bivariat ditemukan bahwa usia memiliki nilai p = 0,280, saturasi oksigen memiliki nilai p = 0,001, status infeksi memiliki nilai p = 0,000, stress memiliki nilai p = 0,000, dan riwayat terapi medikasi memiliki nilai p = 0,296. Uji multivariat didapati bahwa kekuatan hubungan saturasi oksigen bernilai OR = 5,083, status infeksi bernilai OR = 9,364, dan stress bernilai OR = 19,789 terhadap hambatan penyembuhan DFU. Kesimpulan : Faktor yang paling dominan dalam menghambat penyembuhan DFU di Klinik Kitamura Pontianak adalah stress.
Full text : PDF