Konjungtivis alergi merupakan suatu peradangan alergi pada konjungtiva (selaput yang menutupi kelopak mata bagian dalam dan permukaan mata). Reaksi alergi pada konjungtivis alergi dapat mengakibatkan pelepasan histamin dan pelebaran pembuluuh darah di dalam kongjungtiva. Bagian putih mata menjadi merah dan bengkak. Mata terasa gatal dan berair. Kelopak mata membengkak dan merah. Konjungtivis alergi dapat terjadi melalui kontak langsung dengan partikel-partikel di udara, seperti debu, serbuk sari, bulu hewan, dan spora jamur.
Kasus Pemicu :
Nn. Mirna usia 18 tahun
siswi MAN 1 Sungai Kakap datang ke Poli mata RSUD Lyriztaza dengan keluhan
kedua mata merah (hyperemia). Pada awalnya hanya mata kiri yang merah sejak 4
hari lalu, 2 hari kemudian diikuti oleh mata kanan. Mata tampak bengkak, rasa
berpasir pada mata, gatal, perih, adanya pengeluaran cairan seperti air, adanya
kotoran berwarna kekuningan terutama pada pagi hari ketika bangun tidur dan
mata terasa silau (fotofobia). Mirna merasa terkadang pandangan tampak kabur,
namun setelah berkedip maka pandangan dapat kembali pulih. Mirna sering tidur
larut malam untuk menyelesaikan tugas-tugasnya karena dia termasuk siswi yang
aktif di sekolahnya. Sebelumnya Mirna tidak memiliki riwayat penyakit atau
kelainan pada mata atau penglihatan, begitu pula keluarganya, sehingga belum
pernah menggunakan obat-obatan terkait penyakit mata. Saat melakukan pengujian
fisiologis pada mata, visus mata kanan dan kiri adalah 6/6, tidak terdapat
masalah pada lapang pandang, pupil kanan dan kiri adalah ± 3mm, dan lensa
jernih.
Paper lengkap, silakan Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar