Assalamu’alaikum wr.wb.
Yth.dewan juri beserta saudara-saudaraku
seaqidah yang berbahagia.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah
atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya yang tiada tara, diantaranya nikmat
bernafas, menjalin indahnya ukhwah, dan nikmat iman yang membuat kita masih
istiqomah dijalan-Nya hingga detik ini. Semoga hingga ajal memisahkan, aamiin.
Salawat dan salam tak lupa kami curahkan kepada baginda Rasullullah SAW, potret
sosok pemuda tauladan yang menjunjung tinggi nilai ukhwah dalam semangat
kobaran dakwahnya.
Terimakasih atas kesempatan yang telah
diberikan kepada kami, perkenankanlah kami untuk memperkenalkan diri. Nama saya
… sebagai … Kami berasal dari Rohis Al-Fath SMA Negeri 2
Sungai Kakap.
Pada kesempatan kali ini, kami akan
mempresentasikan buah karya mading kami yang bertema “Ukhwah Islamiyyah” dengan
judul “Indahnya Dakwah Dalam Jalinan Ukhwah Islamiyyah”. Kami harap, mading
yang kami sajikan tidak hanya sebagai sebuah karya belaka, tetapi juga dapat
menjadi media berekspresi dalma jalur dakwah yang bermanfaat bagi kita semua,
InsyaAllah. Rasullullah bersabda “Sampaikanlah dariku walaupun 1 ayat.”
Nah, beberapa hasil karya seni baik berupa
tulisan maupun gambar yang kami tampilkan di sini, diantaranya miniatur masjid
3 dimensi, orang-orangan, puisi, pantun, cerpen, kata-kata motivasi, komik
mini, dan sebagainya.
Nah, kami akan memberikan penjelasan mengenai
mading kami ini.
Mading disusun dengan tata sedotan yang
merapat dan dengan beberapa paduan warna pada sekelilingnya, yang dimana
merupakan simbol bahwa jalinan Ukhwah Islamiyyah akan kuat apabila terdapat
ikatan yang erat karena Allah SWT. Sedangkan letaknya yang berada ditepi
bermakna bahwa Ukhwah Islamiyyah yang kuat akan turut mengokohkan Islam dalam
melalui berbagai ujian. Karena dengan adanya ikatan akan timbul suatu
kebersamaan untuk saling menasehati dalam kebenaran maupun kesabaran, sesuai
yang tertuang dalam QS.Al-Ahsr ayat 3.
Untuk karya-karya yang kami tempel diatas
sebuah karton usang juga memiliki makna tersendiri, dimana setiap keburukan dan
kekurangan akan terlengkapi oleh kebaikan yang didasarkan pada saling
mengingatkan saudaranya. Dan taburan beras yang warna-warni juga turut
melambangkan perbedaan yang tak jadi penghalang untuk menjalin ukhwah antar
sesama muslim karena Allah melihat berdasarkan Iman dan ketakwaannya. Serta
perbedaan itu indah karena dapat saling mengisi kekosongan dan mengingatkan.
Salam redaksi merupakan salam pembuka dalam
memulai perkenalan kami dengan antum untuk menjalin keakraban Ukhwah
Islamiyyah.
Miniatur masjid 3 dimensi yang
kami buat berbahan dasar stroaform yang dibentuk menyerupai replikasi mini dari
sebuah masjid . Miniatur masjid 3 dimensi memberikan lambing bahwa kubah
merupakan tempat dimana seluruh umat mulim bersatu tanpa ada kasta dalam satu
tujuan, yaitu karena Allah. Masjid menjadi penghubung antara hablumminallah dan
hablumminannas.
Di sini kami juga melengkapi dengan
orang-orangan berbahan dasar alam, berupa sabut kelapa dan daun kelapa yang
disusun seolah-olah sedang bergenggaman tangan. Ini mengisyaratkan agar umat
muslim hendaknya saling bersatu menjalin ukhwah untuk menghindari perpecahan
yang dapat meruntuhkan Islam. Allahu Akbar!
Kemudian, ada puisi yang berjudul “Ukhwah
Hingga Ke Jannah” yang melukiskan bahwa manusia merupakan mahluk Allah yang
lemah, tak luput dari kekurangan. Akan tetapi, Allah yang Maha Penyayang selalu
menolong dan memberi nikmat kepada hamba-hamba-Nya yang bersyukur. Salah
satunya berupa kehidupan social dimana manusia bisa menjalin tali silaturahmi
dengan sesamanya karena manusia merupakan mahluk sosial yang tak bisa hidup sendiri
dan membutuhkan orang lain.
Selain itu, ada beberapa buah foto kegiatan 1
Muharram 1435 H yang diadakan oleh Rohis Al-Fath, yaitu Pawai Ta’aruf sebagai
ajang untuk menjalin Ukhwah Islamiyyah, khususnya bagi siswa-siswi SMA Negeri 2
Sungai Kakap. Selain itu ada beberapa kata motivasi, tips, dan hadist yang
merupakan salah satu media dakwah untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.
Kemudian, salah satu potret seorang tokoh,
yaitu Sultan Muhammad Al-Fatih, merupakan salah satu pemuda Islam yang memiliki
tekad kuat, taat pada perintah Allah, sehingga dapat dijadikan panutan bagi
kita, generasi Islam masa kini. Beliaulah yang membuka konstatinopel pada
usianya yang masih belia.
Selanjutnya ada pantun yang berisi dakwah
dalam hal menegakkan tiang agama, yaitu sholat. Selanjutnya ada sebuah dongeng
inspiratif yang berjudul “Sama Seperti Kambing”. Menceritakan bahwa perilaku
manusia yang mengingkari perintah Allah sama halnya seperti hewan yang tak
memiliki akal. Padahal manusia tak hanya dibekali hati oleh Allah, tetapi juga
akal pikiran agar dapat menentukan yang baik dan buruk.
Tak lupa kami menyertakan cerita bergambar
atau komik mini sebagai media hiburan dan merupakan salah satu dakwah dengan
tokoh kartun umum yang sering ditemui kini, yaitu Naruto. Naruto dalam cergam
ini dengan versi Islami untuk mengingatkan pentingnya sholat berjama’ah yang
jua memiliki hubungan dengan ukhwah.
Sekianlah presentasi dari kami, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih atas perhatiannya dan afwan jika ada
kata-kata yang kurang berkenan di hati.
Akhirul
kalam, Wassalamu’alaikum wr.wb.